Jumat, 06 November 2015

Aksi Terorisme bukanlah Simbol dari Islam

Terorisme adalah serangan dari suatu kelompok yang telah telah terkoordinasi dengan baik tujuan yang dilakukan peneror mempunyai banyak misi salah satumya menentang apa yang diputuskan oleh pemerintah dan dampak yang mereka timbulkan tentunya membuat masyarakat menjadi ketakutan. Terorisme dilakukan pada waktu tiba-tiba dan kebanyakan yang menjadi korban jiwa adalah warga sipil. Biasanya para pelaku meletakkan bom di tempat yang ramai bahkan pelaku kebanyakan melakukan bom bunuh diri.
Tindakan terorisme merupakan hal yang dianggap tidak asing pada setiap telinga masyarakat di dunia. Seperti halnya tragedi World Trade Centre (WTC) yang menelan banyak korban jiwa dan dari tragedi itu membuat pemerintahan Amerika menjadi terpuruk. Tindakan yang dilakukan para anggota teroris sangat merugikan berbagai negara. Banyak negara yang bekerja sama untuk melawan terorisme dengan perlawanan yang kuat.  Kegiatan kelompok terorisme memang sangat mengkhawatirkan semua negara karen dampak yang ditimbulkan bukan hanya keamanan untuk rakyat tetapi ketahanan nasional negara menjadi terpuruk karena tindakan terorisme.
Kelompok terorisme akan melakukan rencananya dengan strategis yang tertata dengan rapi dan aman bagi kelompoknya.Sebelum melakukan serangan besar, mereka akan melakukan persiapan selama bertahun-tahun. Di dunia ini kelompok terorisme bukanlah organisasi yang kecil-kecilan, organisasi terorisme tersebut kelompok teroris yang besar dan menakutkan apalagi terdapat salah satu nama kelompok/organisasi terorisme yang sudah menyebar di seluruh dunia. Nama kelompok mereka dimulai terkenal oleh masyarakat karena kegiatan yang sering dilakukan kelompok tersebut sering mengkhawatirkan masyarakat. Seperti yang dilansir oleh berita tempo.co dengan mengkutip dari The Star, Januari 2015 bahwa nama organisasi terbesar terorisme yaitu ISIS singkatan dari Negara Islam di Suriah dan Irak. Kelompok ini didirikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi dan ISIS sudah melakukan kekejaman luas, melembagakan interpretasi brutal terhadap hukum Islam di kota-kota yang tersebar di Irak dan Suriah. Lembaga ini dulunya bagian jaringan dari Al Qaeda tetapi secara resmi dikeluarkan oleh Al Qaeda karena terlalu brutal. Sedangkan Al Qaeda dibentuk pada tahun 1988 oleh Osama bin Laden yang tewas tahun 2011 pada sebuah operasi oleh US Navy Seals.
Terorisme berbasis keagamaan mulai merebak sejak peristiwa 9 September 2011. Kebanyakan pelaku terorisme berbasis keagamaan dilakukan karena tidak adanya kepuasan apa yang dilakukan oleh pemerintah maupun tokoh pemimpin. Menurut tulisan Wicktorowicz dalam Geneaology of Radical Islam dijelaskan mengenai asal usul terorisme berbasis keagamaan yang difokuskan pada kelompok Islam Radikal dan pelaku terorisme kebanyakan dari Islam Radikal disebabkan oleh negara-negara Islam seringkali menjadi korban invasi negara-negara non-muslim yang kemudian menelaah banyak korban jiwa terutama dari warga sipil (Hesti Wulandari, 2014:12). Biasanya pelaku terorisme melakukan serangan besar dengan atas nama agama. Biasanya mereka melakukannya dengan alasan jihad yang melegalkan membunuh orang lain atas nama kebenaran agama. Dengan alasan melakukannya atas nama agama, mereka melakukan jihad itulah seribu alasan yang akan sering dilontarkan oleh pelaku terorisme.
Aksi terorisme yang pasti bukanlah simbol Islam. Mengapa?? Karena Islam pun sangat menentang tindakan para pelaku teroris. Alasan mereka yang mengatasnamakan agama dan mereka melakukan karena jihad fardhu Alla ta’ala, alasan itu semua merupakan alasan manusia yang tolol dan tidak berpendidikan. Berdasarkan agama Islam jihad memiliki dua kategori yaitu: jihad defensif dan jihad ofensif. Jihad defensif lebih menenkankan kepada pembelaan diri apabila komunitas muslim dilarang, sehingga mereka diharuskan untuk berjihad dalam membela agama. Jihad defensif terdapat di dalam Al-Qur’an dimana ada ayat yang menjelaskan bahwa larangan untuk membunuh orang kecuali dengan alasan yang tepat dan yang kedua jihad ofensif yang fungsinya untuk mempromosikan Islam, memberikan pencerahan dan ketertiban bagi daerah perang ((Hesti Wulandari, 2014:15). Jadi, dalam Al Qur’an dan sunnah dari Nabi Muhammad sangat menentang pembunuhan tanpa alasan yang benar. Dalam hal ini, semua orang di dunia ini tidak berhak mengkaitkan tindakan brutal organisasi terorisme dengan agama Islam.
Agama Islam adalah agama yang indah, sangat menyukai ketertiban, kerukunan dan saling menghormati antar umat, menjunjung tinggi persamaan hak, dan sangat menentang perbuatan brutal, kekerasan dan melakukan kejahatan kemanusiaan, masih banyak lagi pengertian dari Islam. Islam adalah agama yang memiliki kesempurnaan. Seluruh umat muslim menjadi selamat karena Islam jika umat muslim tersebut benar- Islam tidak akan menyesatkan umatnya. Hal ini dapat dibuktikan dari Qur’an:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Rum 30:30)

Dari arti ayat di atas dapat didefinisikan bahwa Islam benar-benar membuat umatnya menjalani hidup di jalan lurus. Jadi, sebelum mendefinisikan sesuatu apalagi mendefinisikan agama Islam dengan mudahnya memanggil Islam simbol dari terorisme, mereka harus mencari tahu dahulu apa itu Islam sebenarnya yang berdasarkan Al Qur-an dan hadits. Jika semua orang pribumi ini mengetahui Islam sebenarnya, maka tidak akan muncul kata Islamphobia. Islamphobia adalah orang-orang yang takut dengan Islam. Dampaknya mereka akan mengucilkan umat muslim bahkan berusaha untuk menjaga jarak dengan umat penganut agama Islam. Padahal, tindakan terorisme tersebut yang patut disalahkan bukan pemikiran yang berasal dari agama yang dianutnya. Pemikiran seorang teroris itu yang melenceng sangat jauh dari agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015, 10 Negara Teroris Paling Berbahaya di Dunia, tempo.co, http://dunia.tempo.co/read/news/2015/03/20/115651469/10-organisasi-teroris-paling-berbahaya-di-dunia diakses pada Jum'at, 20 Maret 2015 pukul 06.18 WIB.

Wulandari Hesti. 2014. Terorisme dan Kekerasan di Indonesia, sebuah antologi kritis.  lulu.com, http://books.google.co.id diakses pada 25 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kalian melihat blog sederhana quwh ini..
jangan lupa komentarnya ya...