Terorisme
adalah serangan dari suatu kelompok yang telah telah terkoordinasi dengan baik
tujuan yang dilakukan peneror mempunyai banyak misi salah satumya menentang apa
yang diputuskan oleh pemerintah dan dampak yang mereka timbulkan tentunya
membuat masyarakat menjadi ketakutan. Terorisme dilakukan pada waktu tiba-tiba
dan kebanyakan yang menjadi korban jiwa adalah warga sipil. Biasanya para
pelaku meletakkan bom di tempat yang ramai bahkan pelaku kebanyakan melakukan
bom bunuh diri.
Tindakan terorisme
merupakan hal yang dianggap tidak asing pada setiap telinga masyarakat di
dunia. Seperti halnya tragedi World Trade Centre (WTC) yang menelan banyak
korban jiwa dan dari tragedi itu membuat pemerintahan Amerika menjadi terpuruk.
Tindakan yang dilakukan para anggota teroris sangat merugikan berbagai negara.
Banyak negara yang bekerja sama untuk melawan terorisme dengan perlawanan yang
kuat. Kegiatan kelompok terorisme memang
sangat mengkhawatirkan semua negara karen dampak yang ditimbulkan bukan hanya
keamanan untuk rakyat tetapi ketahanan nasional negara menjadi terpuruk karena
tindakan terorisme.
Kelompok
terorisme akan melakukan rencananya dengan strategis yang tertata dengan rapi
dan aman bagi kelompoknya.Sebelum melakukan serangan besar, mereka akan
melakukan persiapan selama bertahun-tahun. Di dunia ini kelompok terorisme
bukanlah organisasi yang kecil-kecilan, organisasi terorisme tersebut kelompok
teroris yang besar dan menakutkan apalagi terdapat salah satu nama kelompok/organisasi
terorisme yang sudah menyebar di seluruh dunia. Nama kelompok mereka dimulai
terkenal oleh masyarakat karena kegiatan yang sering dilakukan kelompok
tersebut sering mengkhawatirkan masyarakat. Seperti yang dilansir oleh berita
tempo.co dengan mengkutip dari The Star, Januari 2015 bahwa nama organisasi
terbesar terorisme yaitu ISIS singkatan dari Negara Islam di Suriah dan Irak.
Kelompok ini didirikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi dan ISIS sudah melakukan
kekejaman luas, melembagakan interpretasi brutal terhadap hukum Islam di
kota-kota yang tersebar di Irak dan Suriah. Lembaga ini dulunya bagian jaringan
dari Al Qaeda tetapi secara resmi dikeluarkan oleh Al Qaeda karena terlalu
brutal. Sedangkan Al Qaeda dibentuk pada tahun 1988 oleh Osama bin Laden yang
tewas tahun 2011 pada sebuah operasi oleh US Navy Seals.
Terorisme
berbasis keagamaan mulai merebak sejak peristiwa 9 September 2011. Kebanyakan
pelaku terorisme berbasis keagamaan dilakukan karena tidak adanya kepuasan apa
yang dilakukan oleh pemerintah maupun tokoh pemimpin. Menurut tulisan
Wicktorowicz dalam Geneaology of Radical
Islam dijelaskan mengenai asal usul terorisme berbasis keagamaan yang
difokuskan pada kelompok Islam Radikal dan pelaku terorisme kebanyakan dari
Islam Radikal disebabkan oleh negara-negara Islam seringkali menjadi korban
invasi negara-negara non-muslim yang kemudian menelaah banyak korban jiwa terutama
dari warga sipil (Hesti Wulandari, 2014:12). Biasanya pelaku terorisme
melakukan serangan besar dengan atas nama agama. Biasanya mereka melakukannya
dengan alasan jihad yang melegalkan membunuh orang lain atas nama kebenaran
agama. Dengan alasan melakukannya atas nama agama, mereka melakukan jihad
itulah seribu alasan yang akan sering dilontarkan oleh pelaku terorisme.
Aksi
terorisme yang pasti bukanlah simbol Islam. Mengapa?? Karena Islam pun sangat
menentang tindakan para pelaku teroris. Alasan mereka yang mengatasnamakan
agama dan mereka melakukan karena jihad fardhu Alla ta’ala, alasan itu semua
merupakan alasan manusia yang tolol dan tidak berpendidikan. Berdasarkan agama
Islam jihad memiliki dua kategori yaitu: jihad defensif dan jihad ofensif.
Jihad defensif lebih menenkankan kepada pembelaan diri apabila komunitas muslim
dilarang, sehingga mereka diharuskan untuk berjihad dalam membela agama. Jihad
defensif terdapat di dalam Al-Qur’an dimana ada ayat yang menjelaskan bahwa
larangan untuk membunuh orang kecuali dengan alasan yang tepat dan yang kedua
jihad ofensif yang fungsinya untuk mempromosikan Islam, memberikan pencerahan
dan ketertiban bagi daerah perang ((Hesti Wulandari, 2014:15). Jadi, dalam Al
Qur’an dan sunnah dari Nabi Muhammad sangat menentang pembunuhan tanpa alasan
yang benar. Dalam hal ini, semua orang di dunia ini tidak berhak mengkaitkan
tindakan brutal organisasi terorisme dengan agama Islam.
Agama Islam
adalah agama yang indah, sangat menyukai ketertiban, kerukunan dan saling
menghormati antar umat, menjunjung tinggi persamaan hak, dan sangat menentang
perbuatan brutal, kekerasan dan melakukan kejahatan kemanusiaan, masih banyak
lagi pengertian dari Islam. Islam adalah agama yang memiliki kesempurnaan.
Seluruh umat muslim menjadi selamat karena Islam jika umat muslim tersebut
benar- Islam tidak akan menyesatkan umatnya. Hal ini dapat dibuktikan dari Qur’an:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama (Allah);(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus;tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Rum
30:30)
Dari arti
ayat di atas dapat didefinisikan bahwa Islam benar-benar membuat umatnya
menjalani hidup di jalan lurus. Jadi, sebelum mendefinisikan sesuatu apalagi
mendefinisikan agama Islam dengan mudahnya memanggil Islam simbol dari
terorisme, mereka harus mencari tahu dahulu apa itu Islam sebenarnya yang berdasarkan
Al Qur-an dan hadits. Jika semua orang pribumi ini mengetahui Islam sebenarnya,
maka tidak akan muncul kata Islamphobia. Islamphobia adalah orang-orang yang
takut dengan Islam. Dampaknya mereka akan mengucilkan umat muslim bahkan
berusaha untuk menjaga jarak dengan umat penganut agama Islam. Padahal,
tindakan terorisme tersebut yang patut disalahkan bukan pemikiran yang berasal
dari agama yang dianutnya. Pemikiran seorang teroris itu yang melenceng sangat
jauh dari agama Islam.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2015, 10 Negara Teroris Paling Berbahaya
di Dunia, tempo.co, http://dunia.tempo.co/read/news/2015/03/20/115651469/10-organisasi-teroris-paling-berbahaya-di-dunia diakses pada Jum'at, 20 Maret 2015 pukul 06.18 WIB.
Wulandari
Hesti. 2014. Terorisme dan Kekerasan di Indonesia, sebuah antologi kritis. lulu.com, http://books.google.co.id diakses pada 25 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah kalian melihat blog sederhana quwh ini..
jangan lupa komentarnya ya...