Palestina merupakan negara yang penduduknya
mayoritas dari Arab dan Islam pada akhir abad ke-7 Masehi. Palestina sebagai
tempat berdirinya Masjidil Aqsha serta tempat lahirnya para nabi dan rasul.
Nama Palestina untuk wilayah barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang
terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai Timur Laut Tengah. Palestina
terletak pada posisi yang strategis karena sebagai pemghubung antara benua Asia
dan Afrika dan yang mempertemukan wilayah dunia Islam. Nama Palestina sendiri
diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukim di wilayah-wilayah
pesisir yang berasimilasi dengan bangsa Kan’an (Muhsin Muhammad Shaleh, 2001:
13).
Klaim tanah Palestina
oleh kaum Yahudi karena memiliki keterikatan historis. Sejak kaum Zionis
membantai bangsa Yahudi, mereka (kaum Yahudi) harus mencari tempat aman untuk
bersembunyi dari kaum Zionis. Dengan bantuan yang diberikan Inggris, kaum
Yahudi memilih Palestina untuk dijadikan tempat aman bagi mereka. Tindakan
zionisme dijadikan alasan untuk merebut tanah Palestina. Dari terjadinya
migrasi kaum Yahudi Eropa ke Palestina. Saat itu juga gerakan Zionisme akan
menjadikan tanah Palestina menjadi tanah bangsa Yahudi.
Dari migrasinya kaum Yahudi saat itu juga para
koloni Yahudi terus-menerus berdatangan ke Palestina setelah tahun 1882. Sejak
tahun 1982, Yahudi telah merampas tanah Palestina dan pada tahun 2006 Israel
telah memblokade jalur Gaza. Sejak Israel memblokade Gaza, bangsa Israel
mengisolasi semua lahan di jalur Gaza dan membuat perekonomian bangsa Palestina
menjadi terpuruk. Bahkan, banyak negara yang menyalurkan bantuan kemanusiaan
untuk Palestina tetapi Israel berusaha meminimalisir bahkan menutup jalur
bantuan untuk Palestina. Pokoknya bagi negara manapun yang berusaha untuk
menentang atau berani masuk ke jalur Gaza dengan memberikan bantuan maka
tentara Israel akan langsung menyerang tanpa berpikir dari negara mana.
Penjajahan yang telah lama dilakukan oleh bangsa Israel
terhadap kaum negeri muslimin yaitu Palestina. Penjajahan yang telah mereka
lakukan mulai dari membunuh laki-laki dan perempuan bahkan anak-anak pun
menjadi korban, menghancurkan rumah mereka, melakukan pelecehan terhadap
perempuan, meneror penduduk Palestina setiap waktu, dan memblokade Palestina.
Kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan bangsa Israel telah terbukti adanya di
dalam Al Qur’an. Allah telah mengabarkan pola tingkah
mereka dalam kitab-Nya melalui firman-Nya:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ
مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ
مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ
"Orang-orang Yahudi berkata:
"Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang
dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan
itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan
sebagaimana Dia kehendaki." (QS. Al-Maidah: 64)
Dari arti ayat di
atas,dapat dilihat jika kaum Yahudi pantas untuk dibenci karena sifat mereka
yang terlalu dengki dan beraninya mereka menghina Allah SWT bahkan kaum Yahudi
pernah membunuh para Nabi dan Rasul. Seperti yang dialami dari peristiwa
terbunuhnya Nabi Yahya oleh kaum Yahudi yang dibunuh secara kejam dengan
memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan panas. Nabi Zakaria pun
juga dibunuh secara keji dengan digergaji tubuhnya.
Kaum Yahudi sangat berani
untuk melakukan perebutan terhadap tanah Palestina karena mereka mendapatkan
bantuan dari negara-negara berpotensi besar yaitu Inggris dan Amerika.
Sehingga, Yahudi melakukan perampasan secara paksa dan menggunakan kekerasan.
Sejak saat itulah, masyarakat Palestina mulai tercabik-cabik atas tindakan kaum
Yahudi. Pada 9 Desember 1987, perjuangan rakyat Palestina terhimpun dalam satu
kekuatan yaitu gerakan Intifadah (perlawanan) telah menyatukan solidaritas
rakyat Palestina, gerakan ini bertujua untuk mengusir rakyat Israel dari
Palestina dengan sifat perlawanan yang radikal revolusioner dalam bentuk aksi
massal rakyat sipil (Haris Priyatna, 2008: 24).
Dengan penjajahan yang
dilakukan Israel terhadap Palestina membuat negara-negara yang mayoritas
beragama Islam bahkan negara lainnya yang bukan mayoritas penduduk muslim
tergugah untuk memberikan bantuan kepada Palestina. Bantuan yang diberikan
terhadap Palestina seperti membangun masjid, membangun tempat singgah untuk
belajar dan tempat berlindung untuk rakyat Palestina, mendatangkan relawan
untuk membantu dalam hal pendidikan, dan
medis. Relawan yang datang ke Palestina dengan niat yang ikhlas dan mempunyai
sifat yang berani karena tidak mudah untuk memasukki jalur Gaza. Tentara Israel
pasti menghadang semua bala bantuan untuk rakyat Palestina. Negara Indonesia
yang mayoritas penduduk muslim juga turut serta dalam membantu rakyat
Palestina. Berbagai kalangan termasuk mahasiswa melakukan penggalangan dana dan
menuntut pemerintah Indonesia agar cepat tanggap dalam permasalahan kemanusiaan
yang terjadi di Palestina.
Negara-negara Islam yang
tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam menyerukan agar dua faksi di
Palestina, Fatah dan Hamas bersatu untuk mendukung kemerdekaan Palestina pada
acara peringatan ke 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta. Dari
seluruh anggota negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang juga menjadi
peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) berjumlah 30 negara dari total 75 negara. Negara-negara
yang hadir dalam KAA memberikan bantuan dan dukungan secara penuh untuk
memberikan kemerdekaan terhadap Palestina. Berdasarkan berita dari
TEMPO.CO-Jakarta bahwa dalam pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA), Indonesia
sebagai penengah dalam pertemuan tersebut dengan mengajak negara-negara di Asia
dan Afrika mendukung Palestina lewat program-program peningkatan kapasitas,
sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam
pidato pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Konferensi Asia Afrika 2015 di
Jakarta. Bahkan, pemerintahan Indonesia menggalang dukungan ke terhadap
kemerdekaan Palestina kepada Kepala Pusat Keamanan Amerika Serikat Susan Rice.
Ratusan beasiswa diberikan
kepada mahasiswa Palestina di bawah program Indian Technical and Economic Cooperation
(ITEC). Telah lama India menjadi mitra yang baik dalam memberikan dukungan dan
kerja sama di bidang pendidikan di Palestina. Berdasarkan pernyataan berita
dari REPUBLIKA.CO.ID-Yerussalem bahwa Presiden Mukherjee dijadwalkan meresmikan
pusat seni Information Technology Centre dari Universitas Teknologi Informasi
Pusat di Universitas Al-Quds. Dalam acara ini, Mukherjee akan memberikan empat
sistem komunikasi yang merupakan komponen penting bagi bantuan untuk Palestina.
Tetapi, tentara Israel berusaha untuk menghalangi bantuan yang dikirim dari
India. Indonesia juga banyak memberikan bantuan terhadap Palestina. Indonesia pun tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel karena tindakan kejahatan dalam kemanusiaan yang dilakukan Israel tidak sesuai dengan pembukaan undang-undang dasar tahun 1945 yang berisi bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh sebab itu, Indonesia tidak pernah melakukan hubungan diplomatik dengan Israel sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Shaleh, Muhsin. 2001. Palestina:sejarah,
perkembangan, dan konspirasi. Jakarta: Gema Insani Press.
Priyatna Haris. 2009. Kebiadaban
Zionisme Israel: Kesaksian Orang-Orang Yahudi. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Anonim, 2015, Negara-negara Islam Siap Berikan Bantuan untuk Palestina,
tempo.co, http://dunia.tempo.co/read/news/2015/04/23/115660083/negara-negara-islam-siap-berikan-bantuan-untuk-palestina diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 05.33 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah kalian melihat blog sederhana quwh ini..
jangan lupa komentarnya ya...