Jumat, 06 November 2015

Perjuangan Umat Islam Terhadap Pembebasan Rakyat Palestina


            Palestina merupakan negara yang penduduknya mayoritas dari Arab dan Islam pada akhir abad ke-7 Masehi. Palestina sebagai tempat berdirinya Masjidil Aqsha serta tempat lahirnya para nabi dan rasul. Nama Palestina untuk wilayah barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai Timur Laut Tengah. Palestina terletak pada posisi yang strategis karena sebagai pemghubung antara benua Asia dan Afrika dan yang mempertemukan wilayah dunia Islam. Nama Palestina sendiri diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukim di wilayah-wilayah pesisir yang berasimilasi dengan bangsa Kan’an (Muhsin Muhammad Shaleh, 2001: 13).
            Klaim tanah Palestina oleh kaum Yahudi karena memiliki keterikatan historis. Sejak kaum Zionis membantai bangsa Yahudi, mereka (kaum Yahudi) harus mencari tempat aman untuk bersembunyi dari kaum Zionis. Dengan bantuan yang diberikan Inggris, kaum Yahudi memilih Palestina untuk dijadikan tempat aman bagi mereka. Tindakan zionisme dijadikan alasan untuk merebut tanah Palestina. Dari terjadinya migrasi kaum Yahudi Eropa ke Palestina. Saat itu juga gerakan Zionisme akan menjadikan tanah Palestina menjadi tanah bangsa Yahudi.
 Dari migrasinya kaum Yahudi saat itu juga para koloni Yahudi terus-menerus berdatangan ke Palestina setelah tahun 1882. Sejak tahun 1982, Yahudi telah merampas tanah Palestina dan pada tahun 2006 Israel telah memblokade jalur Gaza. Sejak Israel memblokade Gaza, bangsa Israel mengisolasi semua lahan di jalur Gaza dan membuat perekonomian bangsa Palestina menjadi terpuruk. Bahkan, banyak negara yang menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina tetapi Israel berusaha meminimalisir bahkan menutup jalur bantuan untuk Palestina. Pokoknya bagi negara manapun yang berusaha untuk menentang atau berani masuk ke jalur Gaza dengan memberikan bantuan maka tentara Israel akan langsung menyerang tanpa berpikir dari negara mana.
Penjajahan yang telah lama dilakukan oleh bangsa Israel terhadap kaum negeri muslimin yaitu Palestina. Penjajahan yang telah mereka lakukan mulai dari membunuh laki-laki dan perempuan bahkan anak-anak pun menjadi korban, menghancurkan rumah mereka, melakukan pelecehan terhadap perempuan, meneror penduduk Palestina setiap waktu, dan memblokade Palestina. Kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan bangsa Israel telah terbukti adanya di dalam Al Qur’an. Allah telah mengabarkan pola tingkah mereka dalam kitab-Nya melalui firman-Nya:

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ

"Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki." (QS. Al-Maidah: 64)
           
            Dari arti ayat di atas,dapat dilihat jika kaum Yahudi pantas untuk dibenci karena sifat mereka yang terlalu dengki dan beraninya mereka menghina Allah SWT bahkan kaum Yahudi pernah membunuh para Nabi dan Rasul. Seperti yang dialami dari peristiwa terbunuhnya Nabi Yahya oleh kaum Yahudi yang dibunuh secara kejam dengan memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan panas. Nabi Zakaria pun juga dibunuh secara keji dengan digergaji tubuhnya.
            Kaum Yahudi sangat berani untuk melakukan perebutan terhadap tanah Palestina karena mereka mendapatkan bantuan dari negara-negara berpotensi besar yaitu Inggris dan Amerika. Sehingga, Yahudi melakukan perampasan secara paksa dan menggunakan kekerasan. Sejak saat itulah, masyarakat Palestina mulai tercabik-cabik atas tindakan kaum Yahudi. Pada 9 Desember 1987, perjuangan rakyat Palestina terhimpun dalam satu kekuatan yaitu gerakan Intifadah (perlawanan) telah menyatukan solidaritas rakyat Palestina, gerakan ini bertujua untuk mengusir rakyat Israel dari Palestina dengan sifat perlawanan yang radikal revolusioner dalam bentuk aksi massal rakyat sipil (Haris Priyatna, 2008: 24).
            Dengan penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina membuat negara-negara yang mayoritas beragama Islam bahkan negara lainnya yang bukan mayoritas penduduk muslim tergugah untuk memberikan bantuan kepada Palestina. Bantuan yang diberikan terhadap Palestina seperti membangun masjid, membangun tempat singgah untuk belajar dan tempat berlindung untuk rakyat Palestina, mendatangkan relawan untuk membantu  dalam hal pendidikan, dan medis. Relawan yang datang ke Palestina dengan niat yang ikhlas dan mempunyai sifat yang berani karena tidak mudah untuk memasukki jalur Gaza. Tentara Israel pasti menghadang semua bala bantuan untuk rakyat Palestina. Negara Indonesia yang mayoritas penduduk muslim juga turut serta dalam membantu rakyat Palestina. Berbagai kalangan termasuk mahasiswa melakukan penggalangan dana dan menuntut pemerintah Indonesia agar cepat tanggap dalam permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
            Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam menyerukan agar dua faksi di Palestina, Fatah dan Hamas bersatu untuk mendukung kemerdekaan Palestina pada acara peringatan ke 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta. Dari seluruh anggota negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang juga menjadi peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) berjumlah 30 negara dari total 75 negara. Negara-negara yang hadir dalam KAA memberikan bantuan dan dukungan secara penuh untuk memberikan kemerdekaan terhadap Palestina. Berdasarkan berita dari TEMPO.CO-Jakarta bahwa dalam pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA), Indonesia sebagai penengah dalam pertemuan tersebut dengan mengajak negara-negara di Asia dan Afrika mendukung Palestina lewat program-program peningkatan kapasitas, sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam pidato pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta. Bahkan, pemerintahan Indonesia menggalang dukungan ke terhadap kemerdekaan Palestina kepada Kepala Pusat Keamanan Amerika Serikat Susan Rice.
            Ratusan beasiswa diberikan kepada mahasiswa Palestina di bawah program Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC). Telah lama India menjadi mitra yang baik dalam memberikan dukungan dan kerja sama di bidang pendidikan di Palestina. Berdasarkan pernyataan berita dari REPUBLIKA.CO.ID-Yerussalem bahwa Presiden Mukherjee dijadwalkan meresmikan pusat seni Information Technology Centre dari Universitas Teknologi Informasi Pusat di Universitas Al-Quds. Dalam acara ini, Mukherjee akan memberikan empat sistem komunikasi yang merupakan komponen penting bagi bantuan untuk Palestina. Tetapi, tentara Israel berusaha untuk menghalangi bantuan yang dikirim dari India. Indonesia juga banyak memberikan bantuan terhadap Palestina. Indonesia pun tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel karena tindakan kejahatan dalam kemanusiaan yang dilakukan Israel tidak sesuai dengan pembukaan undang-undang dasar tahun 1945 yang berisi bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh sebab itu, Indonesia tidak pernah melakukan hubungan diplomatik dengan Israel sampai saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Shaleh, Muhsin. 2001. Palestina:sejarah, perkembangan, dan konspirasi. Jakarta: Gema Insani Press.
Priyatna Haris. 2009. Kebiadaban Zionisme Israel: Kesaksian Orang-Orang Yahudi. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Anonim, 2015, Negara-negara Islam Siap Berikan Bantuan untuk Palestina, tempo.co, http://dunia.tempo.co/read/news/2015/04/23/115660083/negara-negara-islam-siap-berikan-bantuan-untuk-palestina  diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 05.33 WIB.       



            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kalian melihat blog sederhana quwh ini..
jangan lupa komentarnya ya...