Jumat, 06 November 2015

Maraknya Pemuda Islam Liberal di Era Globalisasi


Liberalisme atau liberal adalah adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat pada pemahaman kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Dalam pemahaman liberal menolak adanya batasan khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme sangat mengagungkan arti dari kebebasan. Dalam era globalisasi, liberalisme akan dapat tumbuh di sistem demokrasi karena liberalisme dan sistem demokrasi mempunyai persamaan dalam kebebasan. Dalam bidang agama juga banyak umat muslim yang menganut Islam liberal di era globalisasi karena semakin kompleksnya perkembangan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan budaya.
            Prinsip yang dianut Islam Liberal adalah menekankan pada paham kebebasan diri. Liberalisme lahir dari sistem kekuasaan sosial dan politik sebelum masa Revolusi Perancis berupa sistem merkantilisme, feodalisme, dan gereja roman Katolik dan perjuangan untuk kebebasan mulai diperjuangkan kembali di zaman renaissance di Italia (Henri Shalahuddin, 2007: 1). Istilah Islam Liberal merupakan aliran pemikiran baru di kalangan umat muslim. Pemikiran Islam liberal kebanyakan di pengaruhi dari ideologi Barat, apalagi di era globalisasi ini banyaknya kalangan umat muslim yang dengan mudahnya terpengaruh dari budaya Barat.
            Kelompok liberal di Indonesia terdiri dari jaringan liberal islam (JIL), paramadina dan semacamnya. JIL juga berhasil untuk memasuki tiga organisasi islam terbesar di Indonesia. Bahkan jaringan islam liberal pun dapat memasuki wilayah ormas dan partai. Meskipun, jaringan islam liberal telah banyak tersebar di Indonesia tetapi masih banyak umat muslim yang menganut moderat seperti organisasi islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama’ (NU) dan Muhammadiyah. Beruntungnya, banyak umat muslim yang masih berpedoman dalam Al-Qur’an dan hadits dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Menurut penulis, penganut islam liberal adalah orang-orang yang masih kurang dalam pengetahuan agama Islam. Penganut islam liberal hanya memahami arti dan mementingkan kehidupan di duniawi dan mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan salah mengartikan arti dari kebebasan.
            Berdasarkan berita tempo.co dalam pandangan liberalisme menurut As’ad Said Ali yang sebagai Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ menyatakan bahwa liberalisme adalah praktek yang mengagungkan kekuasaan individu dan bahkan liberalisme di negara-negara Barat cenderung mempraktekkan kebebasan tanpa batas. Jika semua manusia menganut kebebasan tanpa batas maka tidak adanya peraturan hukum yang tercipta.
Dari sumber berita yang sama yaitu tempo.co menurut As’ad setiap aliran agama pasti memiliki sisi buruk maupun sisi baik. As’ad menyatakan pasca reformasi 1998 memang banyak terjadinya aliran baru akibat adanya liberalisasi politik dan dampak reformasi tersebut memengaruhi beberapa undang-undang yang bersifat mengekang kebebasan. Maka dari itu semua, euforia kebebasan semakin berkembang.
Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin maju dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Pada intinya di era globalisasi ini adalah era yang sangat memanjakan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas kehidupannya. Sudah saatnya pemuda islam untuk bangun dari tidurnya dalam dampak globalisasi. Sudah saatnya pemuda Islam berperan untuk membangkitkan Islam sesuai dengan pedoman yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Seperti yang dilakukan organisasi Islam Muhammadiyah yang berusaha untuk memurnikan Islam sesuai dengan jalan yang benar tanpa adanya unsur-unsur animistik dan islam liberal.
Banyaknya kalangan yang beranggapan bahwa Islam liberal itu menyesatkan umat muslim. Seperti yang dilansir oleh berita BBC Indonesia bahwa pada tahun 2012 Kelompok Front Pembela Islam pernah melakukan demonstrasi di Bundaran HI dengan membawa poster-poster yang bertuliskan “Indonesia damai tanpa JIL” dan ”liberal merusak akhlak”. Dalam semakin maraknya Islam liberal ini, peran pemuda umat muslim sangat dibutuhkan apalagi dengan adanya kemajuan teknologi seperti banyaknya media sosial yang telah bermunculan. Dari media sosial tersebut, pemuda Islam dapat menyebarkan dakwah tentang Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan hadits agar tidak semakin banyaknya umat muslim yang tersesat dan terlalu terhipnotis dengan dampak globalisasi. Pemikiran Islam Liberal akan membawa banyak konsekuensi bila Islam Liberal dijadikan sebagai pemikiran atau madhzab Islam.
Seperti yang dialami penulis, banyaknya pemuda Islam di abad sekarang mempunyai tato di tubuhnya, memelihara anjing bahkan banyaknya pemuda yang menganggap sepele dalam melakukan kesalahan yang bertentangan dengan ketentuan agama Islam seperti berpacaran dan memasukkan makanan dan minuman haram ke dalam tubuhnya dan memakai pakaian tidak sesuai dengan syariat Islam, bahkan yang lebih parah banyak perempuan yang memakai jilbab (penutup kepala) tetapi memakai pakaian yang tembus pandang dan bongkar pasang jilbab dengan mudahnya dari fakta tersebut banyaknya pemuda mulai menyepelekan ketentuan yang diberikan oleh Allah SWT. Di era globalisasi, banyaknya pemuda yang kurang sensitif terhadap hal-hal yang menentang norma agama. Mereka (pemuda umat muslim) kurang adanya kepedulian terhadap norma agama, mereka hanya mementingkan kehidupan diri sendiri dan bahkan pemuda umat muslim sekarang menganggap tidak usah mencampuri urusan atau perilaku orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Shalahudin Henri, 2007, Memaknai Liberalisme, INSIST (Institute for The Study of Islamic Thought Civilization Powered by Mambo, hal 1, http://lib.donnyreza.net/INSISTS/Memaknai_Liberalisme.pdf
Anonim, 2015, Begini kata PBNU Soal Penganut Paham Liberal, tempo.co, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/03/25/078652870/begini-kata-PBNU-soal-penganut-paham-liberal  diakses pada tanggal Rabu, 25 Maret 2015 pukul 15.30 WIB.
Anonim, 2012, FPI Gelar Demo Tandingan Anti Islam Liberal, bbc.com, www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/03/120309_antiliberal  diakses pada tanggal 9 Maret 2012 pukul 15.52 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah kalian melihat blog sederhana quwh ini..
jangan lupa komentarnya ya...